Muslim di Portugal

Muslim di Portugal memiliki sejarah yang panjang dan beragam yang berawal dari masa kekuasaan Islam di Semenanjung Iberia. Portugal, seperti Semenanjung Iberia secara keseluruhan, berada di bawah kekuasaan Muslim selama beberapa abad. Pasukan Muslim, terutama dari Afrika Utara, menaklukkan wilayah tersebut pada awal abad ke-8 dan mendirikan Kekhalifahan Umayyah di Al-Andalus (Iberia Islam). Selama masa ini, Muslim memainkan peran penting dalam membentuk lanskap budaya, ekonomi, dan politik di wilayah tersebut.

Reconquista Kristen, proses berabad-abad di mana kerajaan Kristen secara bertahap merebut kembali Semenanjung Iberia dari kekuasaan Muslim, akhirnya mencapai Portugal. Pada abad ke-12, pasukan Kristen yang dipimpin oleh Afonso Henriques menaklukkan wilayah di Portugal yang kemudian membentuk daerah Portugal.

Meskipun terjadi penaklukan, beberapa komunitas Muslim tetap tinggal di Portugal, terutama di wilayah selatan di mana kehadiran Kristen lebih lemah. Komunitas-komunitas ini, terdiri dari Muslim keturunan Arab dan Berber, terus hidup di bawah pemerintahan Kristen, meskipun sering menghadapi pembatasan sosial dan keagamaan.

Seiring berjalannya waktu, banyak Muslim di Portugal berpindah agama menjadi Kristen, baik secara sukarela maupun di bawah tekanan dari otoritas. Konversi paksa sering kali merupakan bagian dari kebijakan untuk mengasimilasi atau mengisolasi komunitas Muslim. Namun, beberapa Muslim berhasil mempertahankan kepercayaan dan praktik mereka secara diam-diam, meskipun dengan risiko yang ada.

Pada abad ke-20, dengan berdirinya Republik Portugal, kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi negara. Ini memungkinkan untuk kebangkitan Islam sebagai agama yang diakui secara resmi. Saat ini, Muslim di Portugal memiliki hak untuk menjalankan agama mereka dengan bebas dan terbuka.

Populasi Muslim di Portugal beragam, terdiri dari warga negara Portugal dan imigran dari berbagai negara mayoritas Muslim. Mayoritas Muslim di Portugal berasal dari Afrika Utara dan Afrika sub-Sahara, sementara juga terdapat komunitas keturunan Asia Selatan, Turki, dan Timur Tengah. Lisbon, ibu kota Portugal, menjadi tempat tinggal bagi jumlah Muslim yang signifikan, dengan masjid, pusat Islam, dan perkumpulan budaya yang melayani kebutuhan komunitas tersebut.

Muslim di Portugal terlibat dalam berbagai kegiatan budaya, pendidikan, dan keagamaan. Masjid menyediakan tempat untuk salat berjamaah, pendidikan Islam, dan acara komunitas. Organisasi dan perkumpulan Muslim mempromosikan dialog antaragama, integrasi sosial, dan pertukaran budaya, berkontribusi pada keragaman multikultural masyarakat Portugal.

Penting untuk dicatat bahwa populasi Muslim di Portugal relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Muslim merupakan kelompok agama minoritas, dan kehadiran mereka telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir akibat imigrasi dari negara-negara mayoritas Muslim dan kedatangan pengungsi. Pemerintah dan masyarakat di Portugal umumnya menghormati keragaman agama dan berupaya menciptakan masyarakat inklusif dan toleran bagi semua warga negara, terlepas dari latar belakang keagamaan mereka.

Posting Komentar