Maghrib dan Batasan Wilayahnya

Menurut Encyclopaedia of Islam Edisi Pertama (1913-1936), Maghrib adalah istilah yang digunakan oleh penulis Arab untuk menyebut bagian Afrika yang oleh penulis modern dalam bidang geografi disebut sebagai Barbar atau Afrika Minor, yang meliputi Tripolitania, Tunisia, Aljazair, dan Maroko. Istilah "Maghrib" merujuk pada arah Barat dan matahari terbenam, sebagai lawan dari "Masyriq" yang merujuk pada arah Timur dan matahari terbit (Levant). Namun, Ibn Khaldun mencatat bahwa istilah umum ini digunakan untuk menyebut wilayah tertentu.

Al-Maqdisī misalnya mengatakan bahwa daerah Maghrib (occidentales islámicos) dimulai dari ujung Masyriq di barat Mesir, yaitu daerah Raqqah, Afrika, Tāhirt, Sijilmāsah, Fals, Sous, Semenanjung Sicilia hingga al-Andalus. Termasuk daerah sekarang adalah Afrika Utara, Tunisia, Aljazair dan Maroko (lihat dalam al-Maqdisī, Aḥsan Al-Taqāsīm Fī Ma‘rifah Al-Aqālīm. 215; bandingkan dengan E. Lévi-Provençal, “Al-Maghrib,” dalam The Encyclopaedia of Islam, ed. C. E. Bosworth et al., vol. V (Leiden: E.J. Brill, 1986), 1183–1209.)

Daerah Maghrib, yang terletak di wilayah pinggiran atau periferal, memiliki banyak keunikan dalam hal geografi, warisan intelektual, kekuasaan pemerintahan, penggunaan bahasa, budaya, sistem sosial, dan hubungan agama. Beberapa keunikan Maghrib, misalnya, tidak dapat ditemukan di wilayah Masyriq (orientales islámicos). Keunikan ini dapat menjadi landasan untuk studi yang lebih komprehensif dan menyeluruh tentang dunia intelektual dalam studi Islam.

TerlamaLebih baru

Posting Komentar